Para peneliti dari Jerman menemukan bahwa bermain video game setidaknya 30 menit per hari dapat memicu peningkatan di daerah tertentu di otak.
Riset dilakukan terhadap dua kelompok berbeda, yakni gamer dan non-gamer, menunjukkan hasil yang berlainan setelah melalui tes Magnetic Resonance Imaging (MRI). Kelompok gamer yang memainkan game paling sedikit 30 menit per hari menunjukkan adanya pertumbuhan pada bagian otak besar, korteks prefrontal kanan dan juga otak kecil.
Pertumbuhan di semua area tersebut berperan dalam orientasi spesial, pembentukan memori dan perencanaan strategis serta keterampilan motorik. Selain itu bermain game dipercaya bermanfaat dalam membantu proses terapi pada gangguan kejiwaan yang menyebabkan otak menyusut atau berubah seperti penyakit skizofernia, gangguan stress pasca trauma, dan alzheimer.
Berdasarkan penelitian dari ilmuwan Jerman tersebut, perusahaan yang biasa membuat program komputer, Logisera, berniat membuat game khusus yang bertujuan untuk mengasah otak si pemain game.
"Kami ingin mengenalkan jenis game yang bukan game biasa, melainkan game asah otak yang dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif otak," kata Kostas Stavrakis, direktur Logisera, dalam keterangan pers yang diterima Okezone, Jumat (21/3/2014). Beberapa judul game tersebut di antaranya "Who Ate My Pizza?" dan The Killer Frog", yang bisa meningkatkan memori, atensi, ketangkasan, fleksibilitas otak. (amr)