- Back to Home »
- Artikel »
- Batu Alam Untuk Fasad Rumah
Posted by : Unknown
Kamis, 08 Januari 2015
Sering kali kita jumpai banyak rumah memanfaatkan batu alam sebagai penutup fasadnya.
Dengan warna, motif dan teksturnya yang beragam batu alam dapat memberi
kesan natural pada fasad rumah, sifatnya yang netral sehingga dapat
diaplikasikan pada rumah dengan desain dan gaya apapun. Tentunya untuk
menghasilkan tampilan fasad rumah yang cantik dengan finishing batu alam
ada beberapa hal yang perlu di perhatikan:
1. Jenis dan karakteristik batu alam
Terdapat 5 jenis batu alam yang sering dijadikan material penutup fasad
rumah, yaitu batu andesit, candi, lempeng kali, paras dan marmer. Yang
memiliki karakteristik masing-masing,dimana semakin besar pori semakin
rentan batu berlumut, untuk meminimalisir masalah yang timbul dapat
dilakukan coating. Dan semakin muda warnanya akan semakin mudah terlihat
jika kotor.
Adapun karakteristiknya sebagai berikut:
Adapun karakteristiknya sebagai berikut:
batu andesit berwarna gelap, keras dan memiliki pori-pori yang kecil,
batu candi berwarna gelap, bertekstur kasar dan memiliki pori-pori yang
besar, batu lempeng kali berwarna gelap, keras dan memiliki pori-pori
yang kecil, batu paras berwarna terang (hijau, kuning, coklat, putih),
bertekstur halus dan memiliki pori-pori yang besar sehingga mudah
menyerap air, batu marmer berwarna terang (krem, abu-abu, broken white),
keras dan memiliki pori-pori yang kecil sekaligus yang paling mahal
diantara 5 batu tersebut.
2. Penempatan batu alam pada fasad rumah
Sebaiknya batu alam diposisikan pada satu bidang fasad rumah, baik itu
secara horisontal maupun vertikal. Sehingga batu alam tidak mendominasi
keseluruhan fasad rumah, karena batu alam akan semakin menarik bila
hanya dijadikan aksen atau poin of interst.
3. Pemasangan batu alam
Sebelum dipasang, sebaiknya batu alam direndam dalam air. karena
karakteristiknya yang berpori dan bertekstur sehingga bila ditempel
langsung biasanya mudah lepas.
Tempelkan plesteran semen ke dinding dan tempelkan batu alam ke
plesteran tersebut, gunakanlah semen khusus atau semen instan agar batu
alam lebih kuat menempel.
Karena batu alam relatif berat, Anda membutuhkan semen yang lebih
banyak, pasir dengan mutu yang baik dan air yang bersih sebagai
lem/penempel. Makin rendah mutu adukan, makin mudah batu tersebut lepas.
Pastikan pula adukan semen diaplikasikan secara merata pada permukaan
batu yang akan ditempel jangan hanya bagian tengahnya.
Jangan lupa untuk mengetuk-ngetuk batu dengan palu atau pegangan sekop
agar menempel sempurna. Lakukan hingga semua bidang terpasang. Setelah
pemasangan, sikat permukaan hingga bersih dari cipratan plesteran dan
keringkan. Lalu, lapisi dengan cairan coating. Untuk tambah memperkuat
keindahan batu alam, lindungi permukaannya dengan anti jamur dan lumut.