Los Angeles Pemilihan tema dalam sebuah
film, terkadang sangat mempengaruhi kisah yang disajikan. Kali ini,
studio Legendary Pictures di bawah bendera Universal Pictures, merilis
film berjenis fantasi laga berjudul Seventh Son.
Film yang diadaptasi dari novel The Spook's Apprentice karya Joseph Delaney ini, menghadirkan beberapa nama bintang top yang cukup mumpuni. Sebut saja Jeff Bridges, Kit Harington, Djimon Hounsou, dan Julianne Moore.
Disutradarai oleh Sergei Bodrov, `Seventh Son` berusaha menghadirkan berbagai macam adegan laga di dunia antah berantah yang menghadirkan kaum penyihir di antara populasi manusia. Di sini, para penyihir digambarkan mampu mengubah bentuknya menjadi makhluk dongeng atau hewan buas yang mengerikan.
Kisah `Seventh Son` bermula dari petualangan seorang pemburu penyihir yang tersisa di dunianya, John Gregory (Jeff Bridges). Sempat mengangkat seorang murid untuk menghabisi penyihir kejam bernama Mother Malkin (Julianne Moore) yang bangkit kembali, Gregory pun terpaksa harus kehilangan murid barunya itu setelah Malkin melarikan diri.
Kembali berkelana sendirian, Gregory lalu mencari sosok Seventh Son yang siap menjadi murid barunya. Ditemukanlah Tom Ward (Ben Barnes) di sebuah perkampungan. Sempat menolak dan berselisih paham, Ward akhirnya mengikuti jejak Gregory dalam menghabisi para penyihir di dunianya.
Seiring berjalannya waktu, Ward akhirnya menemukan berbagai kenyataan terhadap dirinya maupun para penyihir yang tak pernah ia duga sebelumnya. Bahkan, ia juga menemukan alasan Gregory sesungguhnya hingga berniat untuk menghabisi para penyihir dari dunianya.
Sekedar informasi, `Seventh Son` sangat layak untuk ditonton bagi yang mengharapkan hiburan bernuansa kolosal abad pertengahan dengan akhir cerita bahagia. Sehingga, film ini tidak harus ditonton sambil berpikir. Tentunya, terdapat bumbu asmara yang mampu mewarnai alur film ini.
Keseruan sejak awal film, terlihat melalui banyaknya adegan yang mengumbar unsur fantasi dengan teknologi animasi CG. Hal-hal seperti kekuatan mistis serta makhluk-makhluk dongeng pun disajikan dengan grafis yang cukup baik.
Beberapa unsur komedi maupun peperangan ala The Hobbit pun dapat dilihat meski tidak digarap maksimal. Akan tetapi, bagi yang sudah menyaksikan film-film seperti The Brothers Grimm maupun Snow White and the Huntsman, siap-siap saja untuk merasakan nuansa maupun kualitas yang setara.
Pada akhirnya, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan seperti alur cerita serta hubungan antar karakternya, namun berbagai macam adegan laga disajikan dengan efek khusus yang cukup memukau. Sehingga, rasanya `Seventh Son` cukup mampu memuaskan pecinta film berjenis fantasi. (Rul/Ade)
Film yang diadaptasi dari novel The Spook's Apprentice karya Joseph Delaney ini, menghadirkan beberapa nama bintang top yang cukup mumpuni. Sebut saja Jeff Bridges, Kit Harington, Djimon Hounsou, dan Julianne Moore.
Disutradarai oleh Sergei Bodrov, `Seventh Son` berusaha menghadirkan berbagai macam adegan laga di dunia antah berantah yang menghadirkan kaum penyihir di antara populasi manusia. Di sini, para penyihir digambarkan mampu mengubah bentuknya menjadi makhluk dongeng atau hewan buas yang mengerikan.
Kisah `Seventh Son` bermula dari petualangan seorang pemburu penyihir yang tersisa di dunianya, John Gregory (Jeff Bridges). Sempat mengangkat seorang murid untuk menghabisi penyihir kejam bernama Mother Malkin (Julianne Moore) yang bangkit kembali, Gregory pun terpaksa harus kehilangan murid barunya itu setelah Malkin melarikan diri.
Kembali berkelana sendirian, Gregory lalu mencari sosok Seventh Son yang siap menjadi murid barunya. Ditemukanlah Tom Ward (Ben Barnes) di sebuah perkampungan. Sempat menolak dan berselisih paham, Ward akhirnya mengikuti jejak Gregory dalam menghabisi para penyihir di dunianya.
Seiring berjalannya waktu, Ward akhirnya menemukan berbagai kenyataan terhadap dirinya maupun para penyihir yang tak pernah ia duga sebelumnya. Bahkan, ia juga menemukan alasan Gregory sesungguhnya hingga berniat untuk menghabisi para penyihir dari dunianya.
Sekedar informasi, `Seventh Son` sangat layak untuk ditonton bagi yang mengharapkan hiburan bernuansa kolosal abad pertengahan dengan akhir cerita bahagia. Sehingga, film ini tidak harus ditonton sambil berpikir. Tentunya, terdapat bumbu asmara yang mampu mewarnai alur film ini.
Keseruan sejak awal film, terlihat melalui banyaknya adegan yang mengumbar unsur fantasi dengan teknologi animasi CG. Hal-hal seperti kekuatan mistis serta makhluk-makhluk dongeng pun disajikan dengan grafis yang cukup baik.
Beberapa unsur komedi maupun peperangan ala The Hobbit pun dapat dilihat meski tidak digarap maksimal. Akan tetapi, bagi yang sudah menyaksikan film-film seperti The Brothers Grimm maupun Snow White and the Huntsman, siap-siap saja untuk merasakan nuansa maupun kualitas yang setara.
Pada akhirnya, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan seperti alur cerita serta hubungan antar karakternya, namun berbagai macam adegan laga disajikan dengan efek khusus yang cukup memukau. Sehingga, rasanya `Seventh Son` cukup mampu memuaskan pecinta film berjenis fantasi. (Rul/Ade)