Posted by : Unknown Jumat, 16 Januari 2015

kenshin

Penantian para penggemar seri Samurai X atau Rurouni Kenshin akan kelanjutan kisah Himura Kenshin dalam film live-action nya akan segera terjawab. Karena pada pekan ini, film ke-tiga dari live-action Rurouni Kenshin yang berjudul Rurouni Kenshin : The Legend Ends (Densetsu no Saigo-hen pada penamaan Jepang nya).
The Legend Ends merupakan bagian kedua dari sekuel film Rurouni Kenshin. Pada film ini mengisahkan kisah lanjutan setelah apa yang terjadi pada film sebelumnya, yakni Kyoto Inferno.

Pertemuan Dengan sang Guru
Dalam bagian akhir Kyoto Inferno, Himura Kenshin (diperankan oleh Takeru Satoh) mengejar Kamiya Kaoru (diperankan oleh Emi Takei) yang diculik oleh Makoto Shishio (diperankan oleh Tatsuya Fujiwara). Di tengah kekacauan yang sedang berkecamuk di daerah Kyoto, dalam pertempuran sengit tersebut anak buah Shishio berhasil menculik Kaoru.
Akhirnya Kenshin pun berhasil naik ke atas kapal milik Shishio. Melihat sosok Kaoru yang sedang dalam cengkraman Juppongatana, Kenshin pun dihasut untuk bertarung melawan Shishio hingga saling membunuh. Namun ditengah kebimbangan yang dihadapi Kenshin, Kaoru ditendang ke laut oleh anak buah Shishio. Tidak ingin kehilangan, ia pun segera terjun ke laut untuk mengejar sosok Kaoru.
Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil, alih-alih bertemu, Kenshin dan Kaoru pun harus terpisah. Akibat terjun ke permukaan laut, sang samurai pengguna pedang Sakabato ini terdampar di pesisir pantai. Bagaikan ikatan takdir, ternyata sang guru yang mengajari Kenshin ilmu pedang, Seijuro Hiko (diperankan oleh Masaharu Fukuyama) menemukan sosok muridnya yang terdampar di pantai. Setelah sekian lama, kini guru dan murid tersebut kembali bertemu.

Berlatih Demi Menghentikan Ambisi Shishio
Akibat pertemuan dengan sang guru, Kenshin pun menggunakan kesempatan ini untuk kembali berlatih pedang demi mengalahkan Shishio. Namun akibat apa yang terjadi saat peperangan di era Bakumatsu dahulu, sang guru mulai kehilangan kepercayaan atas muridnya tersebut. Terlebih karena keputusan sang murid untuk menggunakan pedang yang tidak bisa membunuh tersebut.
Demi menghentikan ambisi Shishio untuk meruntuhkan Jepang dan demi menyelamatkan orang yang dicintai, Kenshin pun memohon bimbingan kepada sang guru untuk diajarkan ilmu pedang tingkat tinggi. Hiko pun berjanji akan mengajarkan ilmu pedang tersebut, dengan syarat Kenshin harus dapat meyakinkan sang guru bahwa ia pantas untuk mendapatkan ilmu tersebut.
Selama pelatihan berlangsung, hampir tidak berhenti terdengar suara desingan pedang yang saling beradu satu sama lain. Sang guru mencoba menguji kekuatan sang murid yang ingin menyelamatkan orang yang ia cintai. Dan di latihan tersebutlah, Kenshin mulai menyadari bahwa ia harus berubah.

Shishio Mulai Bergerak
Di tengah menghilang nya Kenshin, Shishio pun mulai melancarkan gerakan untuk meruntuhkan pemerintahan baru. Kapal perang raksasa miliknya mulai mendekati daerah lepas pantai Uraga. Perdana Menteri Ito pun diundang untuk menghadiri pertemuan dengan pihak Shishio.
Namun dalam jamuan negosiasi tersebut, pihak Shishio justru memberikan ancaman bagi perdana menteri. Shishio mengancam akan membuat keributan yang lebih hebat dari apa yang terjadi di Kyoto. Namun ia menjanjikan bahwa itu hanya akan bisa dihentikan jika Kenshin ditangkap dan dieksekusi mati di hadapan umum.

Akhir Sang Legenda
Akibat negosiasi tersebut, pihak pemerintah pun mulai menyebar surat pencarian atas Kenshin. Sosok samurai yang semula diharapkan dapat menjadi penolong Jepang kini menjadi buronan demi keselamatan Jepang. Di tengah suasana kacau tersebut, Myoujin Yahiko (diperankan oleh Taketo Tanaka) serta Sagara Sanosuke (diperankan oleh Munetaka Aoki) menemukan bahwa Kaoru selamat dan sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Kyoto.
Kini Sanosuke beserta rekannya yang lain mulai mencari sosok Kenshin yang namanya telah dituduh sebagai buronan penyebab kejadian di Kyoto ini. Di sisi lain, Kenshin pun telah menyelesaikan latihannya dan tengah pergi untuk menemui sang perdana menteri.
Ancaman Shishio yang semakin terasa dengan persenjataan dari kapal perang, serta cap buronan kini menjadi bom waktu bagi Kenshin. Bayang-bayang Aoshi Shinomori (diperankan oleh Yuusuke Iseya) yang hendak mencari dan mengincar nyawa Kenshin pun mulai bergerak. Tidak lama lagi, sosok sang legenda akan segera berakhir.




Masih Menampilkan Adegan Aksi yang Memukau

Dalam film The Legend Ends ini, penonton akan masih disuguhkan adegan aksi yang cukup memukau. Sejak film pertamanya, Rurouni Kenshin menyuguhkan adegan pertarungan dengan pace yang cepat. Hal ini membuat suasana mendebarkan yang terjadi dalam setiap pertarungan makin terasa.
Selain itu, jalannya setiap adegan pertarungan yang ada juga tidak terlalu monoton. Adegan-adegan akrobatik pun tidak luput untuk ditampilkan dalam setiap pertarungan yang ada.
Meski mayoritas musik latar yang muncul dalam film ini tidak terlalu banyak berubah dari film sebelumnya, kesan menegangkan yang muncul dalam setiap adegan aksi tetap dapat terbentuk dari musik latar yang ada.
Tidak sekedar musik latar saja, berbagai efek spesial yang ditambahkan dalam setiap adegan aksi juga turut serta membangun suasana menegangkan. Terutama pada adegan pertempuran di atas kapal perang milik Shishio. Berbagai macam efek ledakan serta runtuhan kapal yang dtampilkan menjadikan aksi yang disuguhkan The Legend Ends yang terbaik dibanding dua film sebelumnya.

Alur Sedikit Melambat
Jika pada film Kyoto Inferno alur cerita terasa sangat padat dan berjalan cukup cepat, film terbaru ini menampilkan alur cerita yang sedikit melambat. Lambatnya alur yang berjalan cukup terasa pada bagian awal film dimana Kenshin sedang menjalani latihan bersama sang guru. Pada bagian awal ini penonton akan disuguhkan adegan pertarungan Kenshin bersama sang guru yang berjalan cukup lama.
Fokus cerita yang ada pada film The Legend Ends ini juga tidak sebanyak apa yang ada di Kyoto Inferno. Namun hal ini membuat alur cerita yang disampaikan menjadi sedikit lebih nyaman untuk diikuti. Meski terkadang ada alur yang berjalan cukup lambat.

Peran (Hampir) Minim dari Juppongatana
Juppongatana atau Pasukan Sepuluh Pedang merupakan kumpulan anak buah dari Makoto Shishio. Selain munculnya karakter Shishio, Juppongatana juga menjadi sorotan penting dalam sekuel film Rurouni Kenshin ini.
Namun sayangnya, selama dua bagian film, Kyoto Inferno dan The Legend Ends peran Juppongatana tidak terlalu terlihat. Hanya segelintir anggota Juppongatana saja yang mendapatkan porsi pada film sekuel ini. Dalam sekuel ini terkesan hanya Soujiro Seta (diperankan oleh Ryunosuke Kamiki) yang mendapat porsi peran yang cukup dominan dibandingkan dengan anggota Juppongatana lainnya.
Selain itu, bagi anda yang belum menonton film sebelumnya maupun kurang terlalu akrab dengan seri Rurouni Kenshin, akan sedikit sulit untuk mengenali tokoh-tokoh yang ada. Dalam film ini, pengenalan tokoh kurang dijelaskan secara jelas.

Kesimpulan
Rurouni Kenshin : The Legend Ends masih merupakan sebuah film live-action yang cukup sukses. Umumnya sebuah live-action akan mendapat reaksi sulit dari para penggemar setia seri dari karya asli nya, namun film ini berhasil membawa sosok Kenshin, Kaoru, Sanosuke, Shishio dan karakter lainnya ke dalam format film layar lebar.
Selain desain karakter nya yang cukup menarik, adegan aksi yang ditampilkan pun sangat memukau. Tense yang terkandung dalam film ini juga cukup menegangkan.
Berkategori sebagai tontonan dewasa, film Rurouni Kenshin : The Legend Ends ini menampilkan banyak adegan kekerasan dan juga cipratan darah. Bagi anda yang tidak kuat menonton adegan kekerasan maupun cipratan darah mungkin hal ini akan menjadi kendala.
Namun akhir kata, film ini merupakan salah satu bentuk adaptasi live-action dari komik dan seri anime yang cukup sukses. Bagi para penggemar setia seri Rurouni Kenshin atau Samurai X, The Legend Ends menjadi sajian wajib bagi anda.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © The story - liuzh cules - Powered by Blogger - Designed by liuzh cules -