- Back to Home »
- Artikel »
- Pemasangan Lantai Keramik
Posted by : Unknown
Kamis, 08 Januari 2015
Pemasangan lantai keramik
tentunya tidak bisa dilakukang secara sembarangan. Untuk mendapatkan
hasil yang maksimal tentunya dibutuhkan beberapa tahapan yang harus
dilakukan secara berurutan. Untuk itulah pada artikel kali ini M+Studio
akan menjabarkan tata cara pemasangan lantai keramik dari contoh kasus proses pemasangan disalah satu proyek perumahan di Kota Malang yang kami awasi beberapa waktu lalu.
Sebelum masuk ke pada proses pemasangan kita siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang dibutuhkan diantaranya:
- Semen
- Pasir
- Air
- Keramik
- Cetok (bahasa lapangan)
- Palu
- Kayu
- Benang pengukur
Jika alat dan bahannya sudah lengkap, langsung saja kita masuk ke tahap pemasangan lantai keramik dengan urutan sebagai berikut:
1. Sebelum dipasang keramik, siram
terlebih dahulu permukaan lantai dengan air. Setelah itu, berilah pasir
yang berfungsi sebagai pencegah keretakan pada lantai. Lalu diberi
campuran semen yang menggunakan adukan antara semen, pasir, air, dalam
satu wadah adukan. Dengan perbandingannya yaitu 1semen : 6pasir.
2. Pemasangan benang pengukur pada
permukaan lantai dan atur ketinggian antara benang dan permukaan lantai.
Fungsi benang tersebut sebagai patokan pengukuran pada pemasangan
keramik selanjutnya. Setelah itu, ukur kembali lebar benang dengan kayu.
Fungsi kayu adalah untuk menyamakan ketinggian antara jarak benang satu
dengan benang satunya yang telah disesuaikan dengan ukuran keramik.
3. Maka tahap selanjutnya yaitu
pemberian semen (yang sudah tercampur dengan pasir dan air) dan ratakan
dengan menggunakan alat cetok.
4. Tahap selanjutnya yaitu pemberian serbuk semen yang fungsinya untuk melekatkan antara semen dengan keramik.
5. Sebelum keramik dipasang, rendam
terlebih dahulu keramik dengan air yang fungsinya agar daya rekat
keramik dengan semen yang berada di permukaan lantai benar-benar
lengket. Setelah itu, pasang keramik pada permukaan lantai.
6. Mengatur ketinggian keramik yang
telah dipasang dengan cara ketuk perlahan-lahan keramik dengan palu, dan
sesuaikan ketinggian dengan benang ukur. Tujuannya untuk memastikan
tidak terjadi adanya rongga diantara keramik dan adukan semen yang akan
mengakibatkan keramik mudah lepas. Begitu seterusnya untuk pemasangan
keramik berikutnya dengan jarak antar keramik sekitar 4 mm.
7. Pada tahap terakhir, adalah
biarkan selama lima sampai tujuh hari untuk pengisian semen nat.
Peristiwa ini akan membuat sisa udara gas akibat reaksi campuran semen
dan air yang mengendap dibawah keramik akan keluar melalui nat yang
belum ditutup. Setelah itu, diberi semen nat.